Jaha: Wangi Pulut Bakar Khas Sulawesi Tengah yang Menggoda Selera! ππ₯
Jaha, atau juga dikenal sebagai nasi jaha, adalah sajian tradisional dari Sulawesi Tengah, terutama populer di kalangan masyarakat Kaili dan Gorontalo. Terbuat dari beras ketan yang dibumbui rempah dan dimasak dalam bambu, nasi jaha menjadi lambang kehangatan dalam setiap perayaan adat, pernikahan, hingga acara keluarga. Wangi daun pisang dan bambu berpadu sempurna dengan cita rasa gurih nasi ketan membuat siapa saja rindu kampung halaman π€
π Sejarah dan Filosofi Nasi Jaha
Asal-usul nasi jaha berakar dari tradisi masyarakat pesisir dan pedalaman di Sulawesi Tengah. Kata “jaha” berasal dari bahasa Kaili yang berarti “bakar” atau “panggang.” Nasi jaha diyakini sudah ada sejak masa kerajaan Banawa dan Palu. Biasanya dimasak bersama keluarga secara gotong-royong dalam jumlah banyak sebagai bentuk kebersamaan.
Jaha tidak sekadar makanan, tapi simbol dari:
-
Gotong royong, karena proses pembuatannya melibatkan banyak orang.
-
Perayaan dan syukur, disajikan saat hajatan, panen raya, atau hari besar Islam.
Dalam upacara adat Kaili seperti Vunja, nasi jaha menjadi sajian wajib yang menunjukkan keberkahan dan rasa hormat kepada leluhur.
π³ Resep Nasi Jaha Tradisional
Bahan-bahan:
-
500 gram beras ketan putih (rendam 2 jam)
-
300 ml santan kental
-
2 batang serai, memarkan
-
3 lembar daun salam
-
1 sdm garam
-
Daun pisang untuk membungkus
-
Bambu muda (diameter ±5 cm), panjang ±30 cm, dibersihkan
Langkah Memasak:
-
Tumis Bumbu: Rebus santan bersama serai, daun salam, dan garam hingga harum dan sedikit mengental.
-
Campurkan: Tiriskan ketan, lalu campurkan ke dalam santan rebus. Aduk merata hingga ketan menyerap santan, angkat.
-
Bungkus & Masukkan ke Bambu: Siapkan bambu muda, masukkan daun pisang sebagai pelapis, lalu isikan adonan ketan.
-
Panggang: Bakar bambu di atas bara api selama ±2 jam sambil diputar agar matang merata. Asap bambu menambah aroma khas yang tak tergantikan!
-
Sajikan: Setelah matang, potong bambu dan keluarkan jaha. Sajikan hangat, cocok dimakan sendiri atau ditemani lauk seperti ikan bakar atau ayam rica.
π Rekomendasi Tempat Makan Nasi Jaha Terbaik
-
Warung Tradisional Kaili, Palu
-
Alamat: Jl. Moh. Yamin No. 22, Palu Barat
-
Cita rasa autentik, dimasak langsung dengan bambu, jadi favorit masyarakat lokal dan wisatawan.
-
-
RM Mama Lala – Gorontalo
-
Alamat: Jl. Panjaitan, Gorontalo Tengah
-
Menyediakan nasi jaha isi daging ayam suwir pedas dan ikan roa asap. Variasi yang modern tapi tetap menghargai tradisi!
-
-
Festival Jaha di Donggala
-
Diadakan setiap tahun di kawasan Donggala untuk merayakan warisan budaya lokal. Anda bisa mencoba beragam versi jaha dari berbagai desa!
-
✨ Nasi jaha adalah bukti bahwa kesederhanaan dan kebersamaan bisa menciptakan cita rasa luar biasa. Setiap gigitannya bukan hanya kenikmatan, tapi juga cerita dari tanah Sulawesi yang kaya tradisi. πΎ
https://youtu.be/f0McMmkxDD4?si=8xFHKgPR_6SDOsyu

makasihhh kak resepnyaa
BalasHapuscocok ni buat masak dirumah
BalasHapusMantap informasinya ππ»
BalasHapuskeren ni infonya, lengkap ama referensi
BalasHapusbeneran sih ini, aku jadi bisa memasak dan menggorengππΌππΌ
BalasHapuswahh sepertinya ini yang dimakan oleh rakyat indonesia untuk menambah defense armor +100 dan critical attack +100 ketika melawan kekuasaan belanda di gorontalo
BalasHapus