Jaha: Wangi Pulut Bakar Khas Sulawesi Tengah yang Menggoda Selera! 🍚🔥

Gambar
  Jaha , atau juga dikenal sebagai nasi jaha , adalah sajian tradisional dari Sulawesi Tengah, terutama populer di kalangan masyarakat Kaili dan Gorontalo. Terbuat dari beras ketan yang dibumbui rempah dan dimasak dalam bambu, nasi jaha menjadi lambang kehangatan dalam setiap perayaan adat, pernikahan, hingga acara keluarga. Wangi daun pisang dan bambu berpadu sempurna dengan cita rasa gurih nasi ketan membuat siapa saja rindu kampung halaman 🤎 🔍 Sejarah dan Filosofi Nasi Jaha Asal-usul nasi jaha berakar dari tradisi masyarakat pesisir dan pedalaman di Sulawesi Tengah. Kata “jaha” berasal dari bahasa Kaili yang berarti “bakar” atau “panggang.” Nasi jaha diyakini sudah ada sejak masa kerajaan Banawa dan Palu. Biasanya dimasak bersama keluarga secara gotong-royong dalam jumlah banyak sebagai bentuk kebersamaan. Jaha tidak sekadar makanan, tapi simbol dari: Gotong royong , karena proses pembuatannya melibatkan banyak orang. Perayaan dan syukur , disajikan saat hajatan, pan...

Kerak Telor : Makanan khas Betawi

 



Kerak telur adalah makanan asli daerah Jakarta (Betawi), dengan bahan-bahan beras ketan putih, telur ayam atau bebek, ebi (udang kering yang diasinkan), ditambah bawang merah goreng, lalu diberi bumbu yang dihaluskan  berupa kelapa sangrai, cabai merah, kencurjahekunyit,sereh halus, merica butiran, garam dan gula pasir. Kerak telor dapat ditemukan pada hari biasa. Anda bisa menemukan kerak telor di sekitar Kota TuaJakarta Barat. Menurut sejarah, Kerak Telor sudah ada dari zaman kolonial Belanda, kerak telor diciptakan oleh masyarakat Betawi secara tak sengaja Pada tahun 1920-an.[1]Makanan ini cukup digemari oleh banyak sekali masyarakat Betawi.



Sejarah Kerak Telor 

Pada zaman penjajahan Belanda, kerak telor menjadi makanan yang mahal dan hanya bisa disantap oleh masyarakat kalangan atas. Seiring berjalannya waktu, masyarakat Betawi mulai memberanikan diri untuk menjajakan kerak telor dengan harga terjangkau, agar dapat dinikmati oleh semua kalangan. Kerak Telor diciptakan pada tahun 1920-an dari hasil percobaan sekelompok masyarakat Betawi yang tinggal di kawasan MentengJakarta Pusat. Berawal dari buah kelapa yang berlimpah di daerah tersebut, masyarakat Betawi pun mencoba mengolah kelapa tersebut menjadi beragam aneka makanan. Pada tahun 1970-an, masyarakat Betawi pun mulai menjajakan camilan tersebut ke sekitaran Monumen Nasional (Monas). Pada zaman penjajahan Belanda, kerak telor menjadi makanan yang mahal dan hanya bisa disantap oleh masyarakat kalangan atas. Seiring berjalannya waktu, masyarakat Betawi mulai memberanikan diri untuk menjajakan kerak telor dengan harga terjangkau, agar dapat dinikmati oleh semua kalangan.

Namun, seiring berjalannya waktu, masyarakat Betawi mulai menjual kerak telor dengan harga yang lebih terjangkau, sehingga bisa dinikmati oleh berbagai kalangan masyarakat.

Hingga kini, pedagang kerak telor masih menggunakan baju Sadaria saat menjualnya, terutama dalam acara-acara besar seperti Pekan Raya Jakarta (PRJ). Hal ini menunjukkan betapa kuatnya ikatan antara kerak telor dengan sejarah dan budaya Betawi yang kental.

Proses penciptaan
  1. Masyarakat Betawi mencoba berbagai bahan untuk membuat makanan, salah satunya kelapa. 
  2. Dari percobaan tersebut, dihasilkan kudapan lezat yang disebut kerak telor. 
  3. Kerak telor mulai dijajakan di kawasan Tugu Monas pada tahun 1970-an. 
  4. Kerak telor menjadi populer di kalangan masyarakat Betawi dan kemudian dikenal luas oleh penduduk Jakarta. 

Berikut adalah beberapa tempat terbaik yang sering mendapatkan rekomendasi
oleh para pecinta Kuliner:


1. Monas (Monumen Nasional)

Monas adalah landmark Kota Jakarta yang melengkapi ciri khas dengan hadirnya kuliner tradisional, termasuk kerak telor. Biasanya, penjual kerak telor ramai hadir di setiap akhir pekan, meramaikan Car Free Day pada hari Minggu pagi. Jadi, jika sedang rindu kerak telor, bisa sekalian berolahraga ke Monas, ya.
Alamat: Jl. Medan Merdeka, Jakarta Pusat.

2. Taman Mini Indonesia Indah (TMII)

Di TMII banyak sekali pedagang pedagang kerak telor yang dapat dijumpai. Hadirnya penjaja kerak telor ini seolah mendukung konsep wisata Indonesia yang diusung TMII.

Cobalah menikmati sebungkus kerak telor sambil bersantai di anjungan DKI Jakarta,

pasti akan lebih terasa nilai sejarah dan filososi dari kerak telor itu.
Alamat: Jl. Raya, Ceger, Kec. Cipayung, Kota Jakarta Timur.

3. Setu Babakan
Tempat terbaik untuk berburu kerak telor adalah Setu Babakan. Selain menyajikan kerak telor dan kudapan khas Jakarta lainnya, Setu Babakan juga merupakan pusat kegiatan kesenian Betawi.
Jadi sambil makan kerak telor, tontonlah kegiatan tersebut agar semakin kaya akan pengetahuan budaya asli Jakarta ini.
Alamat: Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan terletak di Jl. Moch. Kahfi II RT 009 / RW 008, Kel. Srengseng Sawah, Kec. Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Resep Kerak Telor

Kerak telor identik dengan penggunaan dua bahan utama yaitu telur dan ketan. Maka dari itu rasa dari kerak telor cenderung gurih dan asin namun tetap mengnyangkan.

Jika Anda tidak sempat menikmati lkerak telor berasal dari Jakarta, Anda bisa membuatnya sendiri di rumah. Berikut ini resep kerak telor rumahan yang dapat Anda tiru
Bahan-bahan:
- 1 cup beras ketan putih, rendam semalaman dan jangan buang airnya
- Telur bebek
- Ebi, sangrai dan haluskan (bisa diblender)
- Kelapa parut
- Gula dan garam secukupnya

Bumbu Halus:
- Bawang merah
- Bawang putih
- Cabai merah
- Lada
- Kencur
- Jahe

Cara membuat:
1. Buat serundeng terlebih dahulu. Dengan api sedang, tumis bumbu halus sampai harum kemudian campur dengan kelapa parut, ebi, gula, dan garam. Setelah mengeluarkan aroma khas serundeng, angkat dan sisihkan.
2. Gunakan panci yang memiliki wadah cekung. Panaskan terlebih dahulu lalu tuangkan 1-2 sendok makan beras ketan putih beserta air rendamannya. Rebus dan tutup panci hingga air agak mengering.
3. Di wadah lain, tuangkan 1 telur bebek, 2 sendok makan serundeng, dan ebi halus. Kocok dan tuangkan di atas panci.
4. Balikkan wajan sehingga menghadap api. Biarkan selama beberapa saat hingga kerak telor berwarna kecokelatan. Pastikan tidak sampai gosong.
5. Setelah matang, taburi dengan serundeng dan bawang goreng.
6. Kerak telor khas Jakarta siap dihidangkan






 

Komentar

Posting Komentar

Popular Posts

Jaha: Wangi Pulut Bakar Khas Sulawesi Tengah yang Menggoda Selera! 🍚🔥

Babi Panggang Karo: Rasa Tradisi dari Tanah Batak

Gudeg: Cita Rasa Manis dari Jantung Yogyakarta