Jaha: Wangi Pulut Bakar Khas Sulawesi Tengah yang Menggoda Selera! 🍚🔥
"Menyelami Rasa, Menjelajahi Nusantara" Indonesia tak hanya kaya budaya dan alam, tapi juga menyimpan kekayaan rasa dari Sabang hingga Merauke. Setiap daerah punya cita rasa unik yang sarat makna dan tradisi. Melalui blog ini, kita akan menjelajah kuliner Nusantara—dari sajian legendaris hingga masakan rumahan yang memikat. Bersiaplah untuk petualangan rasa yang membawa kita pulang ke akar Indonesia.
Kerak telur adalah makanan asli daerah Jakarta (Betawi), dengan bahan-bahan beras ketan putih, telur ayam atau bebek, ebi (udang kering yang diasinkan), ditambah bawang merah goreng, lalu diberi bumbu yang dihaluskan berupa kelapa sangrai, cabai merah, kencur, jahe, kunyit,sereh halus, merica butiran, garam dan gula pasir. Kerak telor dapat ditemukan pada hari biasa. Anda bisa menemukan kerak telor di sekitar Kota Tua, Jakarta Barat. Menurut sejarah, Kerak Telor sudah ada dari zaman kolonial Belanda, kerak telor diciptakan oleh masyarakat Betawi secara tak sengaja Pada tahun 1920-an.[1]Makanan ini cukup digemari oleh banyak sekali masyarakat Betawi.
Sejarah Kerak Telor
Pada zaman penjajahan Belanda, kerak telor menjadi makanan yang mahal dan hanya bisa disantap oleh masyarakat kalangan atas. Seiring berjalannya waktu, masyarakat Betawi mulai memberanikan diri untuk menjajakan kerak telor dengan harga terjangkau, agar dapat dinikmati oleh semua kalangan. Kerak Telor diciptakan pada tahun 1920-an dari hasil percobaan sekelompok masyarakat Betawi yang tinggal di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Berawal dari buah kelapa yang berlimpah di daerah tersebut, masyarakat Betawi pun mencoba mengolah kelapa tersebut menjadi beragam aneka makanan. Pada tahun 1970-an, masyarakat Betawi pun mulai menjajakan camilan tersebut ke sekitaran Monumen Nasional (Monas). Pada zaman penjajahan Belanda, kerak telor menjadi makanan yang mahal dan hanya bisa disantap oleh masyarakat kalangan atas. Seiring berjalannya waktu, masyarakat Betawi mulai memberanikan diri untuk menjajakan kerak telor dengan harga terjangkau, agar dapat dinikmati oleh semua kalangan.
Namun, seiring berjalannya waktu, masyarakat Betawi mulai menjual kerak telor dengan harga yang lebih terjangkau, sehingga bisa dinikmati oleh berbagai kalangan masyarakat.
Hingga kini, pedagang kerak telor masih menggunakan baju Sadaria saat menjualnya, terutama dalam acara-acara besar seperti Pekan Raya Jakarta (PRJ). Hal ini menunjukkan betapa kuatnya ikatan antara kerak telor dengan sejarah dan budaya Betawi yang kental.
Kerak telor identik dengan penggunaan dua bahan utama yaitu telur dan ketan. Maka dari itu rasa dari kerak telor cenderung gurih dan asin namun tetap mengnyangkan.
Jika Anda tidak sempat menikmati lkerak telor berasal dari Jakarta, Anda bisa membuatnya sendiri di rumah. Berikut ini resep kerak telor rumahan yang dapat Anda tiru
Bahan-bahan:
- 1 cup beras ketan putih, rendam semalaman dan jangan buang airnya
- Telur bebek
- Ebi, sangrai dan haluskan (bisa diblender)
- Kelapa parut
- Gula dan garam secukupnya
Bumbu Halus:
- Bawang merah
- Bawang putih
- Cabai merah
- Lada
- Kencur
- Jahe
Cara membuat:
1. Buat serundeng terlebih dahulu. Dengan api sedang, tumis bumbu halus sampai harum kemudian campur dengan kelapa parut, ebi, gula, dan garam. Setelah mengeluarkan aroma khas serundeng, angkat dan sisihkan.
2. Gunakan panci yang memiliki wadah cekung. Panaskan terlebih dahulu lalu tuangkan 1-2 sendok makan beras ketan putih beserta air rendamannya. Rebus dan tutup panci hingga air agak mengering.
3. Di wadah lain, tuangkan 1 telur bebek, 2 sendok makan serundeng, dan ebi halus. Kocok dan tuangkan di atas panci.
4. Balikkan wajan sehingga menghadap api. Biarkan selama beberapa saat hingga kerak telor berwarna kecokelatan. Pastikan tidak sampai gosong.
5. Setelah matang, taburi dengan serundeng dan bawang goreng.
6. Kerak telor khas Jakarta siap dihidangkan
Menarik untuk di coba, makanan khas betawi
BalasHapus