Jaha: Wangi Pulut Bakar Khas Sulawesi Tengah yang Menggoda Selera! 🍚🔥
"Menyelami Rasa, Menjelajahi Nusantara" Indonesia tak hanya kaya budaya dan alam, tapi juga menyimpan kekayaan rasa dari Sabang hingga Merauke. Setiap daerah punya cita rasa unik yang sarat makna dan tradisi. Melalui blog ini, kita akan menjelajah kuliner Nusantara—dari sajian legendaris hingga masakan rumahan yang memikat. Bersiaplah untuk petualangan rasa yang membawa kita pulang ke akar Indonesia.
Tinutuan, atau lebih dikenal sebagai bubur Manado, adalah makanan khas Sulawesi Utara yang berasal dari Kota Manado. Tidak seperti bubur ayam yang berbasis kaldu ayam atau daging, tinutuan adalah bubur sayur vegetarian yang penuh warna dan sangat sehat.
Asal usul nama "tinutuan" belum sepenuhnya jelas, tetapi diyakini berasal dari istilah lokal yang menggambarkan "campuran berbagai bahan." Makanan ini mulai populer pada awal abad ke-20, terutama di kalangan masyarakat Manado dan Tomohon, sebagai menu sarapan bergizi tinggi.
Pada tahun 2005, Pemerintah Kota Manado bahkan menetapkan kawasan "Tinutuan Wakeke" sebagai pusat kuliner tinutuan, menunjukkan pentingnya makanan ini dalam identitas budaya lokal.
Tinutuan adalah bubur nasi yang dicampur dengan berbagai macam sayur, di antaranya:
Labu kuning
Bayam
Kangkung
Jagung manis
Daun kemangi
Ubi dan singkong
Yang unik, bubur ini tidak menggunakan daging, tapi disajikan dengan sambal roa (ikan asap pedas), ikan asin goreng, atau perkedel jagung sebagai pelengkap.
Kawasan Wakeke – Manado
Kawasan kuliner khusus tinutuan. Setiap warung di sini punya variasi dan ciri khas sendiri.
Bubur Tinutuan Wakeke Mama Kawanua
Warung legendaris yang selalu ramai di pagi hari, sangat terkenal di kalangan wisatawan.
RM Green Garden – Tomohon
Menawarkan tinutuan dengan suasana sejuk khas pegunungan dan pemandangan indah.
1 gelas beras, cuci bersih
1 genggam labu kuning, potong kecil
1 genggam singkong, potong dadu kecil
1 genggam jagung manis pipil
1 genggam bayam
1 genggam daun kangkung
1 genggam daun kemangi
Garam dan sedikit merica
Air secukupnya (sekitar 1,5 liter)
Sambal roa atau sambal tomat
Ikan asin goreng
Perkedel jagung
Bawang goreng dan kerupuk
Rebus beras bersama labu, singkong, dan jagung dalam panci besar.
Masak hingga semua bahan empuk dan menjadi bubur (sekitar 45 menit).
Tambahkan bayam, kangkung, dan daun kemangi menjelang akhir, masak hingga layu.
Tambahkan garam dan merica sesuai selera.
Sajikan hangat dengan pelengkap sesuai selera.
Untuk rasa lebih gurih, bisa tambahkan kaldu sayur atau sedikit santan.
Jangan memasukkan sayuran hijau terlalu awal agar tidak terlalu layu dan tetap segar.
Tinutuan adalah contoh sempurna bagaimana makanan sehat bisa tetap lezat dan memuaskan. Kaya serat, penuh vitamin, dan beraroma harum berkat kemangi, bubur ini cocok dinikmati siapa saja, dari anak-anak hingga orang tua. Dalam semangkuk tinutuan, kita menemukan filosofi hidup orang Manado: hidup sehat, bersyukur, dan menikmati alam dengan sepenuh hati.
Komentar
Posting Komentar