Jaha: Wangi Pulut Bakar Khas Sulawesi Tengah yang Menggoda Selera! 🍚🔥

Gambar
  Jaha , atau juga dikenal sebagai nasi jaha , adalah sajian tradisional dari Sulawesi Tengah, terutama populer di kalangan masyarakat Kaili dan Gorontalo. Terbuat dari beras ketan yang dibumbui rempah dan dimasak dalam bambu, nasi jaha menjadi lambang kehangatan dalam setiap perayaan adat, pernikahan, hingga acara keluarga. Wangi daun pisang dan bambu berpadu sempurna dengan cita rasa gurih nasi ketan membuat siapa saja rindu kampung halaman 🤎 🔍 Sejarah dan Filosofi Nasi Jaha Asal-usul nasi jaha berakar dari tradisi masyarakat pesisir dan pedalaman di Sulawesi Tengah. Kata “jaha” berasal dari bahasa Kaili yang berarti “bakar” atau “panggang.” Nasi jaha diyakini sudah ada sejak masa kerajaan Banawa dan Palu. Biasanya dimasak bersama keluarga secara gotong-royong dalam jumlah banyak sebagai bentuk kebersamaan. Jaha tidak sekadar makanan, tapi simbol dari: Gotong royong , karena proses pembuatannya melibatkan banyak orang. Perayaan dan syukur , disajikan saat hajatan, pan...

Tinutuan: Bubur Manado yang Sehat dan Penuh Warna

 


Sejarah dan Asal Usul Tinutuan

Tinutuan, atau lebih dikenal sebagai bubur Manado, adalah makanan khas Sulawesi Utara yang berasal dari Kota Manado. Tidak seperti bubur ayam yang berbasis kaldu ayam atau daging, tinutuan adalah bubur sayur vegetarian yang penuh warna dan sangat sehat.

Asal usul nama "tinutuan" belum sepenuhnya jelas, tetapi diyakini berasal dari istilah lokal yang menggambarkan "campuran berbagai bahan." Makanan ini mulai populer pada awal abad ke-20, terutama di kalangan masyarakat Manado dan Tomohon, sebagai menu sarapan bergizi tinggi.

Pada tahun 2005, Pemerintah Kota Manado bahkan menetapkan kawasan "Tinutuan Wakeke" sebagai pusat kuliner tinutuan, menunjukkan pentingnya makanan ini dalam identitas budaya lokal.


Ciri Khas Tinutuan

Tinutuan adalah bubur nasi yang dicampur dengan berbagai macam sayur, di antaranya:

  • Labu kuning

  • Bayam

  • Kangkung

  • Jagung manis

  • Daun kemangi

  • Ubi dan singkong

Yang unik, bubur ini tidak menggunakan daging, tapi disajikan dengan sambal roa (ikan asap pedas), ikan asin goreng, atau perkedel jagung sebagai pelengkap.


Rekomendasi Tempat Makan Tinutuan Terbaik di Manado

  1. Kawasan Wakeke – Manado
    Kawasan kuliner khusus tinutuan. Setiap warung di sini punya variasi dan ciri khas sendiri.

  2. Bubur Tinutuan Wakeke Mama Kawanua
    Warung legendaris yang selalu ramai di pagi hari, sangat terkenal di kalangan wisatawan.

  3. RM Green Garden – Tomohon
    Menawarkan tinutuan dengan suasana sejuk khas pegunungan dan pemandangan indah.


Cara Membuat Tinutuan di Rumah

Bahan Utama:

  • 1 gelas beras, cuci bersih

  • 1 genggam labu kuning, potong kecil

  • 1 genggam singkong, potong dadu kecil

  • 1 genggam jagung manis pipil

  • 1 genggam bayam

  • 1 genggam daun kangkung

  • 1 genggam daun kemangi

  • Garam dan sedikit merica

  • Air secukupnya (sekitar 1,5 liter)

Pelengkap:

  • Sambal roa atau sambal tomat

  • Ikan asin goreng

  • Perkedel jagung

  • Bawang goreng dan kerupuk


Langkah Pembuatan:

  1. Rebus beras bersama labu, singkong, dan jagung dalam panci besar.

  2. Masak hingga semua bahan empuk dan menjadi bubur (sekitar 45 menit).

  3. Tambahkan bayam, kangkung, dan daun kemangi menjelang akhir, masak hingga layu.

  4. Tambahkan garam dan merica sesuai selera.

  5. Sajikan hangat dengan pelengkap sesuai selera.


Tips:

  • Untuk rasa lebih gurih, bisa tambahkan kaldu sayur atau sedikit santan.

  • Jangan memasukkan sayuran hijau terlalu awal agar tidak terlalu layu dan tetap segar.


Penutup

Tinutuan adalah contoh sempurna bagaimana makanan sehat bisa tetap lezat dan memuaskan. Kaya serat, penuh vitamin, dan beraroma harum berkat kemangi, bubur ini cocok dinikmati siapa saja, dari anak-anak hingga orang tua. Dalam semangkuk tinutuan, kita menemukan filosofi hidup orang Manado: hidup sehat, bersyukur, dan menikmati alam dengan sepenuh hati.



Komentar

Popular Posts

Jaha: Wangi Pulut Bakar Khas Sulawesi Tengah yang Menggoda Selera! 🍚🔥

Babi Panggang Karo: Rasa Tradisi dari Tanah Batak

Gudeg: Cita Rasa Manis dari Jantung Yogyakarta